Senin, 02 Okt 2023
  • SMK Negeri 3 Pekanbaru, terpilih menjadi SMK Pusat Keunggulan Tahun 2021, Pada Sektor Hospitality, Perhotelan

Live Acara Dialog Riau Cemerlang Bersama TVRI Riau

SMK Negeri 3 Pekanbaru diundang untuk menjadi salah satu Narasumber dalam acara Live Dialog Riau Cemerlang. Dengan rincian sebagai berikut :

  • Kategori Acara : Informasi
  • Mata Acara : Dialog Riau Cemerlang
  • Tema : Potret  Pendidikan di Masa Depan
  • Produksi : Kamis, 2 Mei 2023
  • Pukul : 14.00 s/d 15.00 WIB
  • Lokasi : Studio 2 LPP TVRI Jln Durian No. 24 Pekanbaru
  • Pembawa Acara : Raja Medina Yohana
  • Narasumber  : 1. DR. Wisma Endrimon M.Pd (Ka. Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Riau) 2. Hj. Rita Johan, S.Pd., MM (Kepala SMK Negeri 3 Pekanbaru)

BERIKUT RINGKASAN ISI WAWANCARA YANG DISAMPAIKAN OLEH NARASUMBER :

Berbicara pendidikan, semua kalangan pasti sepakat bahwa ia menjadi salah satu ujung tombak dari moralitas suatu bangsa dan masyarakatnya. Peradaban moral suatu bangsa akan maju jika pendidikannya menjadi perhatian pemerintahnya. Sebaliknya, peradaban suatu bangsa akan merosot jika pendidikan lepas atau minim perhatian.

Pendidikan yang baik, transformatif, dan berkualitas adalah keniscayaan. Dalam upaya mewujudkannya, pemerintah telah meluncurkan sejumlah kebijakan dan program. Mulai dari Program Guru Penggerak, Sekolah Penggerak, platform Merdeka Mengajar bagi Guru, hingga Kurikulum Prototipe yang kemudian menjadi Kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka setidaknya memiliki 3 (tiga) buah keunggulan sebagai berikut:

  1. Pertama, dari segi materi ajar yang diberikan kepada para peserta didik, dalam Kurikulum Merdeka seluruh pelajaran bersifat lebih sederhana dan esensial. Di samping itu, materi ajar juga lebih disesuaikan dengan jenjang kompetensi jenjang tiap peserta didik yang ada di masing-masing satuan pendidikan.
  2. Kedua, Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para peserta didik untuk mengembangkan minat dan potensinya. Selaras dengan slogannya yaitu ‘Merdeka Belajar’.
  3. Ketiga, Kurikulum Merdeka dalam pelaksanaannya bersifat lebih interaktif dan relevan pada perkembangan zaman saat ini. Pusat orientasi aktifitas pembelajaran bukan lagi terdapat pada seorang guru, melain pada siswa. Para siswa dapat berkreasi secara lebih leluasa dan mengembangkan pikiran mereka dengan lebih terbuka. Hal ini didukung dengan adanya pembelajaran berbasis proyek dan penguatan profil Pancasila dalam Kurikulum Merdeka.

Produk Kurikulum Merdeka untuk SMK yang paling utama adalah SMK Pusat Keunggulan. Program SMK Pusat Keunggulan adalah salah program prioritas dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini diterapkan sebagai upaya untuk mendorong peserta didik SMK agar mampu memiliki keahlian tertentu sehingga menjadi insan yang berkualitas dan siap untuk bekerja.

Dalam hal ini, SMK Negeri 3 Pekanbaru sudah menjadi SMK Pusat Keunggulan dengan menerapkan Kurikulum Merdeka Berbagi dan SMK Negeri 3 Pekanbaru sudah di tahun ke-3 dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Kemudian untuk mendukung aktifitas pembelajaran pada program SMK Pusat Keunggulan, pemerintah melakukan penyelarasan dengan 8 (delapan) aspek link and match, sebagai berikut:

  • Pertama, kurikulum disusun bersama sejalan dengan penguatan aspek softskills, hardskills, dan karakter etos kerja sesuai kebutuhan industri dan dunia kerja saat ini.
  • Kedua, pembelajaran diupayakan berbasis real project dari dunia kerja (project based learning) untuk memastikan hardskills, softskills, dan karakter individu dapat terbentuk dengan kuat.
  • Ketiga, peningkatan jumlah dan peran guru/instruktur dari industri maupun pakar dari dunia kerja. Mengutip dari Menteri Nadim Makarim, peningkatan telah terjadi secara signifikan sampai mencapai 50 jam/semester/program keahlian.
  • Keempat, praktik kerja lapangan/industri minimal dilakukan selama satu semester.
  • Kelima, bagi lulusan dan bagi guru/instruktur sertifikasi kompetensi harus sesuai dengan standar dan kebutuhan dunia kerja.
  • Keenam, bagi guru/instruktur perlu ditekankan untuk memperbarui teknologi melalui pelatihan secara rutin.
  • Ketujuh, dilakukannya riset terapan yang mendukung teaching factory berdasarkan pada kasus atau kebutuhan nyata di dunia industri.
  • Kedelapan, komitmen serapan lulusan oleh dunia kerja. Untuk poin ini Kemendikbud mendorong ditingkatkannya kolaborasi dengan instansi maupun perusahan. Di antaranya dapat dilakukan melalui kerja sama beasiswa dan/atau ikatan dinas, donasi dalam bentuk peralatan laboratorium, dan lainnya.

Post Terkait

0 Komentar

KELUAR